Metode Survey, Rumusan Masalah dan Variabel Penelitian
Metode Survey, Rumusan Masalah dan Variabel Penelitian
Oleh :
Bagus Muhammad Mahdi, Luthfiyani Nurul Fitriyah, Siti Roudotul Fadillah dan Azzumar Abdillah Husein
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka
email : roudotulfadilaaa@gmail.com
Abstrak
Penelitian kuantitatif adalah suatu cara yang dipakai penelitian untuk menjawab permasalahan yang berkaitan dengan data berupa angka dan program statistik. Setiap melakukan penelitian pasti memerlukan metode-meode yang ilmiah. Didalam makalah ini akan membahas tentang metode survey, rumusan masalah serta variabel penelitian didalam penelitian kuantitatif. Setiap pembahasan sangat penting untuk memastikan jenis penelitian sampai dengan analisis data yang disajikan dalam penelitian sudah sesuai dengan kaidah penulisan suatu karya ilmiah yang disyaratkan agar mendapatkan hasil yang baik sesuai dengan kaidah-kaidah metode didalm penelitian kuantitatif.
Kata kunci : penelitian kuantitatif, metode
Abstract
Quantitative research is a method used by research to answer problems related to data in the form of numbers and statistical programs. Every doing research definitely requires scientific methods. In this paper, we will discuss survey methods, problem formulations and research variables in quantitative research. Every discussion is very important to ensure that the type of research up to the analysis of the data presented in the research is in accordance with the rules of writing a scientific paper which is required in order to get good results according to the rules of the method in quantitative research.
Keywords : quantitative research, method
PENDAHULUAN
Didalam KBBI arti metode sebagai “cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan”. Peneliti harus sudah menggambarkan bagaimana cara-cara yang akan dilakukan dan digunakan untuk melakukan suatu kegiatan penelitian untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dikaji dan menjawab rumusan masalah atau fokus penelitiannya dalam menyusun metode penelitian. Dengan menyusun metode penelitian tersebut akan membantu pembaca dalam memahami cara-cara yang akan dilakukan oleh peneliti untuk menjawab rumusan penelitian tersebut.
Setiap ingin melakukan penelitian, peneliti harus bisa membedakan pengertian metodologi penelitian dan metode penelitian. Metodologi penelitian secara umum masih bersifat konseptual atau teoritis maka setiap kita sedang mempelajari metodologi penelitian kita banyak berbicara tentang teori dan konsep yang berkaitan dengan metode penelitian yang dapat disimpulkan kita masih banyak mengutip pendapat ahli dri berbagai literatur yang ada. Sedangkan metode penelitian, srbelum kita melakukan penelitian kita harus mengetahui subbab yang ada pada bagian metode penelitian. Setiap instansi memiliki perbedaan urutan metode penelitian. Maka kerangka penelitian kualitatif juga berbeda dengan kerangka penelitian kuantitatif setiap subbab-subbab nya. Alhasil jika ingin melakukan penelitian menggunakan metode penelitian seorang peneliti harus mampu memilah ataupun meilihnya sendiri.
Perumusan masalah didalam penelitian sangat penting untuk memulai suatu proses penelitian. Jika seorang peneliti tidak tahu pasti apa masalah yang akan diteliti maka sama dengan orang yang tidak tahu apa yang akan dia perbuat karena kembali lagi penelitian dilakukan jika terdapat permasalahan. Masalah dimaksudkan sebagai sesuatu yang sudah menyimpang dari batas-batas toleransi selain itu juga sebagai suatu persoalan atau kesenjangan yang mungkin dapat menuntun peneliti untuk mencari jawaban dan solusi. Masalah atau isu yang menuntun pada keharusan maka dilaksanakannya penelitian tersebut. Masalah yang terjadi muncul dari berbagai sumber bisa dari pengalaman seorang peneliti sendiri yang terjadi didalam kehidupan pribadinya atau lingkungannya.
Tabel-tabel berisi uraian setiap variabel penelitian menjadi diemnsi-dimensi lalu dari dimensi-dimensi menjadi indikator-indikator. Setiap indikator ditetapkan satuan pengukuran serta skala pengukurannya. Penguraian variabel menjadi dimensi hendaknya berdasarkan pada teori atau koonsep-konsep yang telah ditetapkan pada kajian pustaka,kerangka pemikiran dan hipotesis, sedangakn indikator dapat ditetapkan sendiri atau dari penelitian terdahulu. Variabel kuantitatif berupa luas kota, umur, banyaknya jam dalam sehari dan sebagainya.
PEMBAHASAN
Pengertian Metodologi Penelitian dan Metode Survey Kuantitatif
Dalam KBBI metode diartikan sebagai “cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan”. Definisi ini menunjukkan bahwa metode itu suatu aktivitas yang sudah operasional, artinya metode sudah dapat dijadikan pedoman untuk melakukan kegiatan tertentu.
Pendekatan kuantitatif merupakan salah satu upaya pencarian ilmiah (scientific inquiry) yang didasari oleh filsafat positivisme logikal (logical positivism) yang beroperasi dengan aturan-aturan yang ketat mengenai logika, kebenaran, hukum-hukum dan prediksi.34 Fokus penelitian kuantitatif diidentifikasikan sebagai proses kerja yang berlangsung secara ringkas, terbatas dan memilah-milah permasalahan menjadi bagian yang dapat diukur atau dinyatakan dalam angka-angka.
Penelitian ini dilaksanakan untuk menjelaskan, menguji hubungan antar variabel, menentukan kasualitas dari variabel, menguji teori dan mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif (untuk meramalkan suatu gejala). Penelitian kuantitatif menggunakan instrumen (alat pengumpul data) yang menghasilkan data numerikal (angka). Analisis data dilakukan menggunakan teknik statistik untuk mereduksi dan mengelompokan data, menentukan hubungan serta mengidentifikasikan perbedaan antar kelompok data. Kontrol, instrumen, dan analisis statistik digunakan untuk menghasilkan temuan-temuan penelitian
Metode Survey Penelitian Kuantitatif
Populasi
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Kamus versi online/daring (dalam jaringan) mendefinisikan populasi dan sampel sebagai berikut, populasi/po·pu·la·si/ n “1 seluruh jumlah orang atau penduduk di suatu daerah; 2 jumlah orang atau pribadi yang mempunyai ciri-ciri yang sama; 3 jumlah penghuni, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya pada suatu satuan ruang tertentu; 4 sekelompok orang, benda, atau hal yang menjadi sumber pengambilan sampel; suatu kumpulan yang memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian.
Populasi adalah kumpulan unit yang akan diteliti ciri-ciri (karakteristik) nya, dan apabila populasinya terlalu luas, maka peneliti harus mengambil sampel (bagian dari populasi) itu untuk diteliti. Dengan demikian berarti populasi adalah keseluruhan sasaran yang seharusnya diteliti, dan pada populasi itulah nanti hasil penelitian diberlakukan. Didalam populasi itulah tempat terjadinya masalah yang akan diteliti. Populasi itu bisa terdiri dari orang, badan, lembaga, institusi, wilayah, kelompok dan sebagainya yang akan dijadikan sumber informasi dalam penelitian yang dilakukan. Jadi populasi itu adalah keseluruhan obyek yang dijadikan sasaran penelitian, dan sampel penelitian diambil dari populasi itu. Dalam proses penelitian penentuan populasi tidak dapat dilewatkan begitu saja, karena kesimpulan penelitian akan diberlakukan terhadap populasi itu.
Sampel
Dalam praktik penelitian seorang peneliti jarang sekali melakukan penelitian terhadap keseluruhan kumpulan elemen (populasi). Peneliti biasanya melakukan seleksi terhadap bagian elemen-elemen populasi dengan harapan hasil seleksi tersebut dapat merefleksikan seluruh karakteristik yang ada. Elemen adalah subyek dimana pengukuran dilakukan, elemen-elemen populasi yang terpilih ini disebut sampel, cara memilih atau menyeleksinya disebut teknik sampling. Mengapa hal tersebut dilakukan dalam penelitian?. Hal tersebut karena ada alasan yang rasional diantaranya tidak semua obyek yang akan diteliti dapat diamati dengan baik karena adanya beberapa keterbatasan yang ada pada peneliti, seperti misalnya keterbatasan waktu, keterbatasan tenaga, dan keterbatasan biaya. Selain keterbatasan yang ada pada diri peneliti, ada lagi beberapa alasan lain diantaranya :
a) Efisiensi penelitian
b) Ketelitian penelitian
c) Mengurangi kerusakan obyek penelitian.
d) Penelitian populasi sulit bahkan tidak mungkin dilakukan untuk suatu populasi yang jumlahnya besar.
Rumusan Masalah Dalam Penelitian Kuantitatif
Rumusan masalah merupakan pertanyaan-pertanyaan yang akan di teliti untuk menemukan jawabannya dengan cara melakukan pengumpulan data pada saat penelitian. Rumusan masalah dengan masalah tentunya berbeda, akan tetapi antara keduanya masih berkaitan satu sama lain karena didalam rumusan masalah yang di ajukan harus didasarkan pada masalah (Sugiyono, 2008). Rumusan masalah biasanya terdapat didalam penulisan karya ilmiah seperti makalah, skripsi, tesis, dan lain sebagainya. Jadi di dalam rumusan masalah pada penelitian kuantitatif berisi pertanyaan-pertanyaan yang nantinya akan dipecahkan oleh peneliti saat melakukan penelitian. Pada masalah-masalah sosial biasanya bisa menentukan pendekatan apa yang akan dilakukan didalam melakukan penelitian, apakah menggunakan pendekatan kuantitatif maupun kualitatif. Misalnya didalam penelitian kuantitatif masalah yang di angkat seperti tentang : identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi hasil, fungsi keterlibatan, dan pemahaman prediksi hasil (Creswell, 2019).
Adapun bentuk-bentuk rumusan masalah didalam penelitian dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu deskriptif, komparatif serta asosiatif (Sugiyono, 2008). Berikut ini penjelasannya :
Rumusan Masalah Deskriptif
Yaitu rumusan masalah yang membahas tentang pertanyaan yang mengacu kepada keberadaan suatu variabel mandiri, baik itu satu variabel maupun lebih. Sehingga di dalam rumusan masalah deskriptif seorang peneliti tidak melakukan sebuah perbandingan variabel dengan sampel yang lain. Adapun contoh rumusan masalah deksriptif seperti : Seberapa baik kinerja Departemen Pendidikan Nasional ?
Jadi jika melihat contoh rumusan masalah di atas maka pertanyaan yang di angkat hanya membahas satu variabel atau lebih dengan secara mandiri. Dalam hal ini penelitian ingin mengetahui bagaimana kinerja dari Departemen pendidikan nasional merupakan contoh dari penelitian deskriptif.
Rumusan Masalah Komparatif
Yaitu rumusan masalah penelitian yang didalamnya melakukan perbandingan tentang keberadaan satu variabel atau lebih kepada sampel yang berbeda ataupun pada waktu yang berbeda. Adapun contoh rumusan masalah komparatif adalah : Adakah perbedaan prestasi belajar antara murid dari sekolah negeri dan swasta ? dalam penelitian ini variabel yang diteliti adalah prestasi belajar siswa dan sampel yang diteliti adalah sekolah negeri dan sekolah swasta.
Rumusan Masalah Asosisatif
Yaitu rumusan masalah yang didalam penelitiannya lebih bersifat menanyakan suatu hubungan antara dua variabel maupun lebih. Dalam rumusan masalah asosiatif dibagi menjadi tiga hubungan yaitu :
Hubugan Simetris merupakan sebuah hubungan antara dua variabel ataupun lebih yang secara kebetulan muncul bersama. Contoh rumusan masalahnya seperti : Adakah hubungan antara jumlah rumah yang dekat rel kereta api dengan jumlah anak? Dalam hal ini variabel pertama tentang rumah dekat rel kereta api dan variabel kedua adalah tentang jumlah anak.
Hubungan Kausal merupakan sebuah hubungan yang lebih mengarah pada sebab akibat, sehingga dalam hubungan ini terdapat variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen (variabel yang dipengaruhi). Contoh rumusan masalahnya seperti : Adakah pengaruh pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar anak ? Dalam hal ini variabel independen adalah orang tua, sedangkan variabel dependen adalah prestasi belajar.
Hubungan interaktif/reciprocal/timbal balik merupakan suatu hubungan yang saling mempengaruhi satu sama lain, sehingga dalam hubungan ini tidak diketahui apa saja yang termasuk kedalam variabel independen maupun dependen. Contoh rumusan masalahnya adalah : Hubungan antara motivasi dan prestasi belajar anak SD di kecamatan A. Jadi dalam hal ini motivasi bisa mempengaruhi prestasi belajar dan juga prestasi bisa mempengaruhi motivasi.
Variabel Dalam Penelitian Kuantitatif
Menurut pendapat seorang tokoh peneliti berkebangsaan Amerika Serikat yang telah berkecimpung banyak di dunia penelitian, yakni Fred Kerlinger, menekankan bahwa variabel ialah variabel merupakan sebuah simbol yang menetapkan nilai angka (Sugiyono, 2016). Diutarakan pada karyanya yang diterbitkan pada tahun 1986. Jadi sederhananya bisa kita analogikan, bahwa badan bukanlah sebuah variabel tetapi berat badan contohnya 55 kg, 45 kg, 500 ons, semuanya itu merupakan yang dikatakan sebuah variabel (Anshori & Iswati, 2009) . Karena badan pada dasarnya tidak memiliki keragaman nilai, berbanding terbalik dengan berat badan, yang memiliki keragaman nilai. Ditekankan lagi yang lebih kontemporer oleh Nazir pada 2003, bahwa variabel ialah yang memiliki keragam – ragaman nilai. Variabel berkesinambungan dengan tujuan dan jenis penelitian yang akan dilakukan, contohnya kita akan melakukan sebuah penelitian tentang pengaruh kesetaraan gender terhadap tingkah laku rumah tangga pasutri di Kota Surakarta, Jawa Tengah, maka variabel yang digunakan bisa dari jenis kelamin, yakni Laki – Laki dan Perempuan.
Macam – Macam Variabel dalam Penelitian Kuantitatif
Variabel Bebas (Independent Variable)
Jika ada dua jenis variabel yang memiliki hubungan dan keterkaitan, salah satu variabel dari dua variabel tersebut dapat mempengaruhi variabel satunya lagi, maka variabel yang dapat mempengaruhi variabel lainnya ialah disebut Independet Variable, sering juga dapat disebut dengan variabel predictor, variabel stimulus dan antecedent variable.
Variabel Bergantung (Dependent Variable)
Jika ada dua jenis variabel yang memiliki hubungan dan keterkaitan, salah satu variabel dari dua variabel tersebut dipengaruhi oleh variabel satunya lagi, maka variabel yang dipengaruhi variabel lainnya ialah disebut dengan Dependent Variable, sering juga dapat disebut dengan variabel tidak bebas, variabel output, variabel konsekuen. Contohnya kepuasan mempengaruhi loyalitas pembeli terhadap produk Korea Selatan. Kepuasan merupakan sebuah variabel independen, loyalitas pembeli merupakan variabel dependen.
Variabel Moderator
Variabel moderator ialah variabel yang mempengaruhi hubungan Independet Variable dan Dependent Variable. Bisa memperkuat ataupun juga memperlemah. Contoh dari suatu variabel moderator ialah, secara teori dalam harga murah maka akan banyak pembelinya. Tetapi bisa terjadi juga penjualan yang harganya miring atau murah namun pembelinya sedikit atau kurang. Hal tersebut tentu ada variabel yang mempengaruhinya yakini; masyarakat tidak memiliki uang yang cukup, padahal harganya sudah murah dan menganggap kualitas produk kurang bisa juga model produk yang belum terbaharui.
Intervening Variable
Secara teoritis ialah variabel yang dapat mempengaruhi fenomena penelitian, namun tidak dapat diukur juga diamati. Contoh seorang pegawai mempunyai pimpinan yang baik di atasnya, ia digaji lebih atau kriterianya tinggi, tetapi dari segi kinerjanya tidak maksimal bahkan tergolong kurang. Setelah diteliti dan diamati, pasalnya pegawai tersebut menderita frustasi karena ditinggal pacarnya. Frustasi merupakan jenis variabel intervening, walaupun frustasi realitanya mempengaruhi kinerja atau prestasi, tetapi frustasi tidak bisa diukur, besar atau kecil dampaknya dan sebagainya.
Variabel Kontrol
Merupakan variabel yang sengaja dibuat konstan untuk mempertahankan kinerja dari variabel Independen terhadap variabel dependent, agar tidak dipengaruhi oleh faktor – faktor lain, yang tidak masuk dalam ranah penelitian. Ditentukan oleh peneliti sendiri. Contohnya, peneliti ingin menguji ataupun membandingkan kinerja dari penjual ataupun salesman yang lulusan Sekolah Menengah Umum (SMU) dengan lulusan Sekolah Menengah Kejurusan (SMK). Untuk membandingkan kinerja, peneliti haruslah mencari variabel kontrolnya. Misalnya jenis pekerjaan yang dilakukan, alat penunjang yang diguanakan, pengalaman kerja, suasana tempat kerja, haruslah dibuat sama. Tanpa adanya variabel control, maka akan sulit ditemukan faktor perbedaan kinerja antar tiap jenis lulusan sekolah atau bukan.
KESIMPULAN
Setiap ingin melakukan penelitian seorang peneliti harus memperhatikan dan mempelajari tahapan dari setiap jenis penelitian perumusan masalah yang terjadi lalu menggunakan metode apa yang cocok untuk penelitian tersebut. Penelitian dimulai dengan merumuskan masalah yang sangat penting dilakukan dalam setiap proses penelitian. Masalah memiliki arti yaitu permasalahan yang terjadi didalam kehidupan pribadi maupun dari berbagai sumber literasi maka permasalahan muncul dari mana saja. Seorang peneliti harus memilah dan memilih kerangka metode penelitian setiap instansi karena setiap instansi memiliki kerangka metode penelitian yang berbeda-beda. Tahap variabel kuantitatif yaitu tabel-tabel berisi uraian setiap variabel penelitian menjadi dimensi-dimensi lalu dari dimensi-dimensi menjadi indikator-indikator. Setiap indikator ditetapkan satuan pengukuran serta skala pengukurannya.
DAFTAR PUSTAKA
Anshori, M., & Iswati, S. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif (1st ed.). Retrieved from https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=ltq0DwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR8&dq=pengertian+variabel+&ots=gLkKuisR5k&sig=Lnle3IinfKfiEchYouw6c1PfNlM&redir_esc=y#v=onepage&q=pengertian variabel&f=false
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Ma’ruf Abdulloh, (2015). Metodologi Peneltian Kuantitatif. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Nelawati, (2018). Metodologi Penelitian Kuantitatif (Kajian Teori dan Praktek). Medan: CV. Widya Puspita.
Creswell, J. W. (2019). Reseach Desain Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran Edisi Keempat. Yogyakarta: PUSTAKA BELAJAR.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Yogyakarta: ALFABETA.
Komentar
Posting Komentar